Saya termasuk orang yang percaya bahwa Nahdlatul Ulama (NU) memiliki mekanisme tersendiri, berbeda dengan organisasi Islam lainnya. Tentunya berbeda itu boleh, dan tidak salah. Misalnya dalam penentuan jatuhnya Hari Raya, NU cenderung lebih sabar, menunggu hilal. Berbeda dengan Muhammadiyah yang jauh-jauh hari sudah mengumumkan kapan jatuhnya Hari Raya, lewat metode hisab.
Berbeda boleh saja, ujung-ujungnya sama. Hal ini terulang kembali di banyak hal, termasuk dalam kasus penistaan al-Qur'an yang mencuat di semester akhir tahun 2016. Adanya pidato ahok yang menistakan al-Qur'an, direspon cepat oleh Majelis Ulama Indonesia. MUI merilis fatwa ihwal penistaan al-Qur'an. Tercatat organisasi FPI merespon paling cepat, bahkan mungkin lebih cepat dari MUI sendiri.
Setelah fatwa MUI keluar, Muhammadiyah dengan cepat meresponnya juga, mendukung fatwa tersebut. Muhammadiyah selalu cepat merespon ihwal fatwa MUI, tidak selalu ketika MUI diketuai kader Muhammadiyah. Buktinya ya kasus ini, fatwa tersebut dikeluarkan ketika MUI dipimpin KH Ma'ruf Amin, ulama senior NU. Dan Muhammadiyah dengan cepat mendukung MUI. Gerakan cepat juga ditunjukkan dengan terbentuknya organisasi GNPF-MUI.
Lepas dari itu, adalah politikus senior asal PKB, Mas Lukman Edy yang memberi pemahaman kepada saya. Beliau kakak kelas saya, senior aktivis kampus saya, dan beliau adalah mantan menteri, kader NU tentunya. Ketika akhir tahun 2016, banyak yang berpikiran bahwa NU tidak mendukung MUI dalam kasus fatwa penistaan agama, saya malah berpikiran bahwa NU pasti mendukung fatwa MUI tersebut. Hal ini karena saya lumayan intens mengikuti chat Mas Lukman Edy, dan saya faham chat beliau mengarah ke dukungan fatwa MUI.
Hal kedua yang meyakinkan saya bahwa NU pasti mendukung MUI tentunya karena ketua MUI, KH Ma'ruf Amin, adalah ulama senior NU. Mana ada NU tidak mendukung ulama kharismatik-nya ? Ini hanya soal waktu.
Saya bukanlah anggota NU, juga bukan mendadak NU. Tentang NU, saya hanya umat yang seringkali sholat di masjid NU. Tetapi dari awal saya yakin NU pasti mendukung MUI. Sepanjang waktu. Begitu. []Haris Fauzi, 5 Februari 2017