Wednesday, March 27, 2019

Tulisan dan Amarah

Biasakan menulis tanpa amarah. Karena bila seseorang terbiasa menulis dengan amarah, maka dia akan terbawa amarah juga membaca tulisan orang lain. Walau tulisan yang dia baca itu sebetulnya tidak mengandung unsur emosi sama sekali.

Tanda seru, umpatan, dan capslock sebaiknya tidak digunakan. Ga usah diumbar. Karena dari situlah --sadar atau tidak-- emosi dan amarah seseorang tertuang. Sehingga tulisan - tulisan menjadi preseden negatif.

Seringnya seseorang menulis dengan menggunakan tanda seru, umpatan, dan capslock akan membuat tulisannya bernuansa negatif, maka tanpa sadar dia akan memiliki sudut membaca yang negatif pula. Akibatnya, membaca tulisan yang positif-pun, dia akan bereaksi negatif. Makin menumpuk-numpuk deposit efek negatifnya.

Tentu, latar belakang seseorang sangat menentukan cara dia menulis dan cara dia merespon sesuatu. Orang depresi cenderung radikal dalam menulis. Saya tak hendak membahas itu, sekarang kita mengabaikan sementara ihwal latar belakang dan kondisi psikis seseorang ini. Terlalu complicated.

Intinya adalah, cara seseorang merespon sebuah tulisan, ditentukan mindset dia ketika dia membaca tulisan tersebut. Mindset ini ditentukan oleh kebiasaan seseorang dalam menulis. Dia biasa menulis dalam mindset negatif, maka dia memiliki mindset negatif dalam merespon tulisan orang lain. Dan ini berlaku bolak-balik. Wallahualam. [] hf