Wednesday, May 08, 2013

pergeseran

Pergeseran -dalam tulisan ini- mungkin kata yang kurang tepat. Bukannya kenapa, karena tulisan ini malah diinspirasi oleh perubahan yang signifikan, bukan hanya sekedar bergeser. Hal kecil, bila dia mengalami perubahan kecil, tentunya akan berdampak besar karena skalanya sesuai. Perubahan kecil bila berlaku pada hal besar, maka perubahan itu relatif tidak kentara. Mangkanya, hal kecil bila mengalami perubahan besar, maka dia akan berubah dengan drastis. Itu maksudnya.

Hal yang berubah kini adalah sistem pembelian cicilan. Dulu, prioritas jual beli adalah akad pembelian cash atau tunai. Pembeli tunai adalah raja. Namun, sekarang pihak penjual motor (dealer) lebih menyukai pembelian kredit. Hal ini karena strategi penjualan menggandeng pihak leasing. Dan semula, semangatnya adalah membantu pembeli yang tidak memiliki dana tunai. Kenyataannya kini adalah, biarpun anda punya uang tunai, maka disarankan untuk mencicil. Dengan harapan bisa menghidupi perusahaan leasing. Rupanya, perusahaan leasing menjanjikan keuntungan yang cukup menggiurkan.

Masihkah anda mendengarkan siaran radio ? Jaman tahun 80-an, radio memutar lagu - lagu populer atau berdasar permintaan pendengar. Namun sekarang tak jarang radio memutar lagu permintaan produser. Maksudnya agar lagu - lagu tersebut terus - menerus diputar sehingga populer dan menguntungkan produser dari sisi penjualan keping album atau ringback tone. Tentunya produser tidak gratis, dia memberikan sejumlah uang kepada manajemen radio agar lagu produksinya dipopulerkan oleh radio tersebut. Lagu tersebut dihitung sebagai iklan atau advertising radio.

Ada beberapa hal lagi yang berubah, bergeser, atau apalah namanya. Sangat mungkin anda menyebutkan lebih banyak. Namun salah satu ---lagi--- yang cukup kuat kentara adalah ihwal utang piutang. Jaman sekarang, yang berhutang lebih galak dari yang memberi hutang. Pada saat mau berhutang, penghutang merayu - rayu pemilik duit. Dan setelah dipinjami, ketika si pemberi hutang menagih, maka orang yang berhutang lebih galak ketimbang yang meminjami duit.[] haris fauzi - 8 mei 2013

3 comments:

Anonymous said...

Ah, mosok ngono seh. Sing paling galak iku dudu sing nyilihi utang utw sing utang. Sing paling galak iku yo tetep debt-collector.Gak onok sing iso nggeser-nggeser galake debt-collector

Mbak Iis said...

bener tuch, apalagi tukang tagihnya malah serem bangets

Haris Fauzi said...

berarti debt collector e yo akeh utange... hahaha... byw thax komennya.. :)