Monday, September 13, 2021

NIPUN

Nipun ini kucing jantan. Seingat saya anak dari Pudel. Nama awalnya Puni. Trus entah kenapa berubah jadi Nipun...Punipunipuni ... jadinya Nipun. Mungkin begitu. Semasa kecil dia sudah pemberani, dan pernah sakit kulit, sehingga saya berinisiatif mengasingkan Nipun. Saya pindahkan ke pekarangan SMP, sekolah anak saya. Selama sakit, dan isolasi di pekarangan sekolah, Nipun bercengkrama dengan anak saya. Entah tahun berapa, mungkin 4 tahun lalu. Soalnya anak saya sekarang sudah SMA.

Suatu ketika dalam pengasingannya di pekarangan sekolah, Nipun sakit. Nggak bisa jalan. Hanya teronggok di bawah pos gardu. Anak saya menelepon saya, minta Nipun dirawat ke dokter, lantas dipelihara kembali di rumah. Walhasil, dia sembuh dan kembali menghuni rumah kami. Tumbuh cukup gagah, walau tidak terlalu besar, namun Nipun tidak gemuk. Rambutnya semi gondrong, mirip harimau siberia. Tetangga saya bilang, Nipun ini jagger / premannya daerah sini. Suaranya tidak keras, parau pula. Kulitnya pitak disana - disini bukti kekerapannya bertarung. Pernah berantem hingga berdarah - darah, bahkan taringnya lepas.

Nipun penjaga teritori yang baik. Juga penjaga Popi. Kucing betina peliharaan kami. Nipun pernah semaleman teriak - teriak dari atas atap mobil, walau tidak keras. Tidak berantem, tidak pula ada rivalnya. Ternyata --pagi harinya saya baru tau ketika membuka pintu mobil,-- yakni Popi terkurung semaleman di dalam mobil. Nipun dan Popi kawin beranak tiga, yang dua sudah kami asingkan ke rumah kucing, yang satu, jantan, namanya Foxie, tinggal bersama kami. Popi kini sudah di-steril.

Selain petarung, Nipun juga tidak serakah. Itulah kenapa badannya tidak tambun. Khas kesatria. Bila makanannya direbut kucing lain, dia menyerahkan, walau tidak selalu. Apalagi yang merebut Foxie, anaknya.

Nipun teridentifikasi sakit ginjal dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa kali di bawa ke dokter. Kali ini-pun demikian. Kebetulan saya sedang tugas di luar kota. Pagi tadi Si Sulung berkabar, Nipun mati setelah semaleman meringkuk. Sempat diinfus oleh perawat, namun pagi tadi tak tertolong. Jagger penjaga itu telah pergi untuk selamanya. Jasadnya --seperti biasa-- dimakamkan di taman depan rumah. Layaknya pahlawan, prosesi pemakamannya dilakukan oleh prajurit, prajurit keamanan kampung kami. Nipun menyusul saudara sekaligus kawan bergelut-nya Si Pucok, menyusul induknya Si Pudel. juga menyusul Si Pimmu, kucing jantan sebelumnya --yang juga jadi jagger,-- mungkin bapaknya Nipun. [] haris fauzi, 13 sept 2021


No comments: