Saturday, November 18, 2006

Arema Voice : 'Salam Satu Jiwa'

AREMA VOICE (VCD)
Salam Satu Jiwa
(Wahyoe GV-Vocals, Bayu Monthree-Accoustic Guitar, Yudo-Drums, Evan-Electric Guitars, Norman-Electric Guitars, Bagus-Bass, Ryan-Bass, Edwin-Keyboards)
Arema Voice Production-2006

'Menang-Kalah' dinisbatkan menjadi lagu pembuka pada keping VCD berjudul 'Salam Satu Jiwa' hasil gawe Arema Voice, rilis 2006. Arema Voice (AV) yang dikomendani oleh Cak Wahyoe Gang Voice ini memang lebih mendedikasikan karyanya untuk Arema ; Arek Malang --seluruh arek Malang, juga untuk kesebelasan Arema, dan juga Aremania; suporter kesebelasan tersebut.
Sebagai lagu akustik yang sangat sederhana, mungkin bagi sebagian orang akan berpikir bila lagu 'Menang - Kalah' terasa lugu untuk menjadi lagu pembuka yang biasanya diisi oleh lagu yang menggelegar-gegap-gempita. Tetapi tidak ! Lagu akustik tersebut ternyata sangat kuat di lirik, apalagi didukung oleh klip yang bisa mewakili seluruh lapisan rakyat Malang, mulai dari sopir mikrolet, petugas stasiun, kaceb-an (tukang becak), supporter mania, kalangan ArGoBel (Arek Golek Beling = pemulung), tukang cukur, hingga dedengkot Lucky A.Zaenal dan Ovan Tobing juga urun tampil. Belum lagi latar belakang stasiun kereta, stadion kramat Gajayana, dan tempat historikal lainnya memperkuat visi lagu ini. Sungguh tepat rasanya AV menggandeng Hypno Video untuk menggarap karyanya kali ini.

Lagu 'Singa Bola' (part.3) merupakan kelanjutan lagu dengan judul yang sama yang pernah rilis sebelumnya, jadi mirip lagu Pink Floyd gitulah maksudnya. 'Singa Bola' sangat patut menjadi anthem. Dimulai dengan ritem gitar yang bertenaga dan cenderung berirama mars di sambut drum yang mengingatkan kepada ketukan musik - musik tentara. Cocok dan sangat mewakili psikologi suporter atau penggemar sepak bola.
Biasanya, lagu - lagu baru yang seperti ini akan terasa kurang kuat menarik minat, karena cenderung 'tidak menarik hati', layaknya mau belajar lagu - lagu perjuangan sahaja. Tetapi lagu ini ternyata beda, langsung membuat saya kepincut di detik awal. Yang membuat gregetan juga adalah potongan gambar - gambar pertandingan Arema yang membuat hati saya bergetar. Sungguh luar biasa. Apalagi dalam video klip tersebut sekelebat - sekelebat terlihat penampilan para personil AV yang benar - benar metal Malang; berkaos hitam, celana jeans, gondrong.

Arema Voice kembali tampil dalam format akustik dalam lagu ketiga yang berjudul 'Tegar'. Klip yang digarap Hypno ini sungguh memikat. Dimulai dengan klip rombongan supporter Arema naik kereta api kelas bisnis-ekonomi, lagu ini lebih - lebih lagi diperuntukkan untuk para Aremania. Klip-klip-nya berisi soal rombongan Aremania, mulai yang tandang ke luar Malang, hingga ada supporter yang cacat gak punya kaki alias jalan dengan kedua tangan, sedang berombongan dengan kompaknya menuju stadion laga. Musiknya sangat sederhana namun terdengar indah, berisi luapan cinta Aremania kepada kesebelasannya, para saudaranya yang hendak berlaga. 'Kami Arema tak peduli rintangan, kami tetap melangkah...'. Ah, manis sekali.

Mungkin lagu 'Aku' merupakan lagu yang paling lemah. Mengusung irama moden rock, walaupun digarap dengan cukup rapi rasanya lagu ini kurang pas dengan semangat kota Malang yang sebenarnya pernah jaya dengan model musik rock tahun 70-an, .....atau heavy metal sekalian. Namun ini tinggal selera. Dan masalah ini bagi saya segera berakhir dan ditebus dengan dua lagu berikutnya. Sebuah lagu balada dengan judul 'Selalu Setia' dan lagu terakhir berjudul 'Bantai'. 'Bantai' mengikuti pakem modern rock lagi, dengan klip minimal warna, bunyi pedal drum, bass, dan ritem gitar yang rapat dan penuh tenaga dan cenderung monoton. Sesekali backing vokal khas modern rock menyalak. Untuk sektor ini, vokalis grup Bangkai mengisinya dengan cukup baik dan bijak. Bisa menutupi kekurangan vokalis utama yang cenderung balada.

Wahyoe GV selaku frontman dan vokalis, memang lebih cocok menjadi orang 'ballad-rock' ketimbang model lainnya, rasanya pantes bener dia untuk lagu akustik dan balada. Dan keikutsertaan grup lain; 'Bangkai', menjadi pelengkap yang cocok. Lagu terakhir dalam album ini juga bukan milik AV. Setelah di enam lagu AV tampil, maka lagu ke tujuh giliran grup rekan AV: Bangkai' unjuk karya.
Bangkai tampil satu lagu, tetapi lebih garang ketimbang enam lagu lainnya, lebih dark, dan tetap mencoba ngerock ala modern rock-nya Linkin Park.

Dalam 'Behind the Scene', Wahyoe GV memang menyatakan dedikasi karyanya ini. Mantab sekali. Disitu juga disebutkan bahwa setelah tiga album, AV kali ini memang ingin menampilkan karya dalam format baru, yakni VCD. Dalam sesi ini juga kita bisa dengar karakter Arek-Arek Malang, celotehan, guyonan, dan penampilan alakadarnya yang khas. Tapi di atas itu semua, album bertajuk 'Salam Satu Jiwa' ini berusaha keras menjadi salah satu perekat kekompakan masyarakat Malang, karena 'Salam Satu Jiwa' secara praktek memang telah menjadi semacam sandi prokem untuk saling sapa diantara Arema. Dan Arema --Arek Malang-- memang berusaha untuk menjadi satu jiwa, salah satunya lewat album indah karya Arema Voice ini.
Suatu saat, bisa jadi album karya Arema Voice ini menjadi karya klasik, setidaknya bagi Arema --atau orang yang pernah menghirup atmosfir kota Malang. Atau minimal bagi para pemain sepak bola Arema....[] haris fauzi -3 Nopember 2006
'---untuk ulang tahun adik saya'

1 comment:

Anonymous said...

salam satu jiwa arema
terus berkarya
kami dibelakangmu
mendukungmu
AREMA