Tuesday, December 05, 2006

kenisah : tanya (I)

TANYA (I)
 
Awalnya sederhana saja. Saya mengikuti siaran resensi buku di suatu radio swasta. Dari acara ini 'ndilalah' saya 'bakal' mendapat hadiah buku, yang mana buku itu harus saya ambil sendiri ke kantor radio tersebut, di Jakarta. Lha karena kantor saya di Karawang, maka saya tidak terlalu gampang untuk mendapatkan buku dengan tanda tangan sang penulis tersebut.
 
Malu bertanya nggak bakal sampe tujuan. Itu pepatah orang Jakarta. Maka lewat fasilitas email, saya membuka pertanyaan ke beberapa rekan minta nasehat; 'mending bukunya diambil atau kagak ?'. Bukunya pasti gak mahal, tetapi kalo ada tanda tangan Bung Komaruddin --penulisnya-- kan jadi buku yang agak unik. Ini yang bikin geregetan. Dua jawaban teman --mBak Rina dan Mas Teguh-- cukuplah bagi saya untuk membulatkan tekad melanglang ke Jakarta untuk mendapat 'signed book' itu. Dan perjalanan mendapat buku itu akan saya tuliskan di bagian terakhir.
 
Hari Sabtu saya ada janji bertemu dengan seseorang di kawasan Sarinah -- Thamrin Jakarta. Zulficar - mobil tua saya-- sedang opname di bengkel. Jadi dari Bogor saya harus menempuhnya dengan kereta api listrik, suatu cara yang jarang saya lakukan --hampir tidak pernah. Ya karena masih gagap, maka saya musti banyak bertanya. Start dari stasiun Bogor saya sudah membuka pertanyaan pertama tentang kereta apa yang harus saya ambil seandainya saya musti ke kawasan Thamrin. Saya akhirnya naik kereta ekspress jurusan Gambir, karena kereta ekonomi tidak berhenti di Stasiun Gambir, stasiun kereta terdekat dengan kawasan Thamrin.
 
Lewat tanya beberapa satpam gedung akhirnya beres berurusan,  dan karena lokasinya --rasanya-- dekat dengan toko musik, ya saya musti mampir. Sempat berkenalan dengan seseorang, karena saya juga nanya - nanya albumnya Whitesnake. Rupanya dia juga penggemar suara hebat David Coverdale. Orang itu merekomendasikan untuk membeli CD Trapeze, seingat saya  album 'Medusa'. Dari situ saya membeli dua keping CD, Edane  album 'Time To Rock', dan Tasya 'Ketupat Lebaran'. Kortingan.
 
Mau pulang, saya sempat bertanya kepada seseorang,'Mas, mesjid yang deket dimana ?'. Maklum, sudah pukul setengah satu siang. Orang itu menjawab sambil menunjuk arah,'....Mesjid Cut Nyak Dien', lanjutnya. "Cut Mutia kali... ', koreksi saya. Dan dia mengiyakan. Saya sholat di mesjid Cut Mutia, dimana saya sempat sholat menjelang nonton konser Edane Agustus lalu.
 
Usai sholat, sambil ngobrol sejenak dengan penjaga sepatu, saya bertanya arah jalan Diponegoro dan jalan Surabaya. Pak Penjaga Sepatu menjelaskan bahwa kalo mau ke sana harus naik kereta ambil jurusan Cikini. Habis itu jalan kaki. Nasehat beliau saya jalani. Sesampai lokasi  Jalan Diponegoro saya sekilas melihat markas PDI yang sempat ribut beberapa tahun lalu. Sayangnya saya tidak bawa kamera. Masih suram, masih kusam, ada papan peringatan warna hitam.
 
Di Jalan Surabaya, tidak ada urusan lagi selain mencoba membeli CD seken. Saya bawa pulang CD Genesis 'Live', Album Gary Moore 'Victims of The Future', Deep Purple yang konser dengan iringan orkestra, dan album Boston 'Walk On'.
Sebetulnya semuanya saya sudah punya dalam bentuk kaset, dan khusus dua CD terakhir; Deep Purple dan Boston, kasetnya sempat menemani saya jalan - jalan ke Singapura di tahun 1996 lalu.
 
Pulang ke arah Bogor via kereta api listrik, saya naik dari stasiun Cikini dan turun di stasiun Bojonggede. Stasiun ketiga sebelum stasiun Bogor. Lebih dekat dengan rumah, dan katanya ada jalur angkutan kota yang langsung ke kampung saya, kawasan Pomad. Ini yang hendak saya coba. Turun dari kereta, saya bertanya lagi,'... dimanakah gerangan pangkalan angkot yang ke kawasan Pomad?'. [haris fauzi - 5 Desember 2006]
 
 


salam,
haris fauzi


Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

No comments: