Sunday, November 30, 2008

kenisah : "Krrrrk...!!!"

Krrrrrrk….!!!, telpon meja kerja saya berbunyi.

“Ya. Halo…”, saya angkat.

“Ini dari HRD, konfirmasi tentang acara nanti, tamunya dateng jam 10 ya, Pak, di ruang meeting direksi”, bunyi dari seberang, staff HRD berbicara.

“Ya”

“Makasih”

Klik

 

Menjelang pukul sepuluh, saya mengemasi buku kerja dan hand-out, flashdisc masuk kantong. Beranjak menuju ruang meeting direksi. Sesampai di sana ternyata ruangan masih kosong melompong. Komputer dan proyektor sudah siap, tapi belum ada orang. Saya iseng mencolokkan flashdisc dan mengemudikan komputer, menyalakan player –‘Huma di Atas Bukit’-nya GodBless berkumandang dengan megahnya.

 

Hari itu pikiran saya bercabang – cabang. Sambil menunggu acara, saya iseng membuka aplikasi notepad. Memang saya sangat suka dengan aplikasi ini. Enak dibuat nulis, hobi saya di kala iseng, dan kecil kapasitasnya. Ya. Pas itu saya iseng mencoba menulis alakadarnya, dan entah kenapa kali itu saya melancarkan jemari menulis tentang anak jalanan.

 

Sekitar pukul 10.20, staff HRD masuk ruangan. Dia yang menelepon saya tadi.

“Pak, acaranya diundur, sekitar jam sebelasan ya…”

“Ya. Saya disini aja, nunggu sambil iseng mainin komputer. Boleh kan ?”

“Boleh, Pak…”

Saya melanjutkan menulis paragraf demi paragraf. Kali ini lagu kenangan “Do You Dream Of Me” dari Michael W.Smith. Berikutnya lagu dari Yes “ And You And I”. Saya tetap iseng menulis.

 

Pukul sebelas, tulisan itu sudah mencapai halaman ketiga. Tamu mulai berdatangan. Mereka menyusun perlengkapan audio video. Ada peralatan pencahayaan segala. Saya masih asyik bolak – balik membaca dan menyempurnakan tulisan saya itu. Saat itulah saya terinspirasi sebuah judul untuk tulisan saya itu,”REMUK”. Entah kenapa tulisan ini menjadi seperti cerita pendek sepanjang empat halaman. Bernuansa cenderung kelam.

 

Tak lama kemudian saya membuka aplikasi dialog chatting. Saya klik nama seseorang yang saya kenal gemar membaca. Dan dia juga mengenal pola tulisan saya. Maksud saya, saya hendak coba asistensikan ke dia tulisan iseng barusan, untuk di koreksi tentunya. Saya teringat, bahwa dari media maya, saya pernah membaca akan adanya seleksi karya sastra untuk majalah budaya yang bakal terbit awal tahun 2009. Setelah saya timbang – timbang, bisa jadi tulisan saya barusan mungkin akan saya kirim ke dewan redaksi tersebut. Toh kriterianya nyerempet – nyerempet. Untuk itu saya butuh seseorang yang bisa mengoreksi dan memberi masukan. Dan dia bersedia. Segera saya kirimkan tulisan saya itu kepada rekan tadi.

 

Pukul 11.10 para peserta acara yang lain mulai berdatangan memenuhi bangku. Petugas juga sudah hilir mudik mengacungkan jempol tangan berkali – kali. Saatnya untuk meninggalkan pekerjaan iseng tulis – menulis ini. Saya menutup aplikasi notepad dan membuka aplikasi presentasi. Dan segalanya telah siap. Sekarang saatnya bekerja.

 

Acara kantor itu dimulai, dan selesai menjelang pukul dua belas, saat istirahat siang. Saya menutup semua aplikasi, mencabut flash disc, dan balik ke meja menenteng buku kerja. Menjelang makan siang, saya tanyakan pendapatnya tentang tulisan saya tadi. Beberapa masukan dia berikan. Segera saya koreksi tulisan saya sesuai katanya, walau nggak sepenuhnya saya kerjakan semuanya. Sempat saya lontarkan pertanyaan sederhana,

”...tulisan itu tentang apa ?”.

“Anak jalanan, bener ga ?”

“Bener”, tutup saya.

Beres. Sekarang saatnya membuka aplikasi surat elektronik.

 

Klik. Saya tekan tombol pengiriman. Tulisan itu terkirim via surat elektronik ke dewan redaksi majalah budaya tersebut. Saya mendapat konfirmasi penerimaan naskah dan jadwal pemberitahuan proses seleksinya. 24 Nopember 2008. Saya tandai hari tersebut di agenda kerja saya. Tak lupa saya sampaikan kepada rekan saya tadi tentang seleksi dan tanggal pengumumannya. Kepada dia, saya bilang bahwa pengumumannya akan dirilis tanggal 25 Nopember. Sengaja saya selang satu hari. Dia menjawab,”Mudah – mudahan lulus…” sambil senyum.

 

Senin tanggal 24 Nopember 2008, sejak pagi saya perbaharui kolom surat saya, dan hingga menjelang senja belum ada pengumuman soal itu. Tak sabar hati ini, tanggal 25 pagi hari, saya berkirim pesan pendek ke ponsel dewan redaksi, dan tidak dibalas. Baru pada sekitar menjelang siang, saya menerima sebuah suratelektronik yang pada kolom subyeknya bertuliskan :” INI DIA CERPEN DAN PUISI YG LOLOS SELEKSI –yangmana singkatnya—berbunyi seperti ini :
.....
10 Cerpen Pilihan:
1. Virus Politik karya Asyiah Nurul Fajri
2. Secawan Kopi Untukmu, Pacarku! karya Vin Vulaize Kumbang
3. Pada Suatu Akhir karya Anggit Saranta
4. I Love Bogor karya Windi Hastuti
5. Remuk karya Haris Fauzi
6. Soneta di Musim Hujan karya Indi Saragi
7. Biarlah Mendungnya Menjadi Hujan karya Dadi M.H.B.
8. Kota Masa Depan karya Helmy Fahruroji
9. Nafsu Bukan Cinta karya Wahyudimalamhari
10.Becak dan Prinsip Karya Janwar
.....
[] haris fauzi - 29 nopember 2008

No comments: