Saturday, October 13, 2012

Gold Save Our Dreams

Setiap cita - cita, memiliki konsekuensi pengorbanan. Ada cita-cita yang memerlukan usaha keras, ada yang memerlukan pengorbanan biaya, adapula yang rela berpisah dengan kerabat gara - gara mewujudkan cita - cita atau impian. Tidak bisa dipungkiri bahwa hampir semua impian harus dibangun dengan kontribusi materi. Untuk mewujudkan impian tidak jarang seseorang harus menjadi materialistis, selalu mengejar - ngejar uang. Namun, tidak selamanya harus begitu. Aktifitas manusia dalam mengejar impian tidak selalu harus berwujud menjadi bersifat materialistis. Ada beberapa strategi yang mempermudah seseorang untuk mewujudkan cita - citanya.

Untuk mewujudkan impian, bila itu berkaitan dengan biaya, maka ada tiga pilihan. Pilihan pertama adalah menjual harta yang ada untuk mendapatkan dana segar. Hambatan pilihan ini adalah seringkali harta yang dibeli mahal harus rela dijual dengan harga murah karena sudah merupakan barang bekas. Barang bekas yang bisa mendapatkan nilai jual sepadan tidak banyak, diantaranya adalah rumah atau tanah yang kerap memiliki nilai bertambah. Orang jaman kuno sering menabung dengan wujud tanah dan lantas menjualnya ketika membutuhkan. Namun di jaman sekarang menabung tanah bukan hal populer karena perputaran uang menuntut kecepatan transaksi. Menjual tanah tidak bisa dilakukan dengan cepat. Perlu kesabaran, dan bila dijual cepat, bisa jadi malah menurunkan nilai tawar sehingga malah menurunkan harganya sendiri.

Pilihan kedua adalah menabung. Umumnya menabung secara konvensional adalah menyimpan uang. Secara modern adalah berarti memasukkan uang ke rekening bank dengan konsekuensi pertumbuhan bunga atau bagi hasil yang kecil. Orang yang menabung di bank disebut dengan nasabah. Seorang nasabah kerap kecewa ketika nilai tabungannya tidak kunjung mencapai nilai barang yang diharapkan. Ketika dalam setahun berhasil menabung sekitar 4 juta rupiah, harga rumah yang diidamkan telah melambung seharga 8 juta, misalnya. Banyak penyebabnya. Salah satu analisa adalah adanya penurunan nilai mata uang. Penurunan nilai mata uang, baik itu rupiah atau dolar amerika, menuntut seseorang untuk bekerja lebih keras dalam mencari nafkah. Penurunan nilai mata uang memicu kenaikan harga. Otomatis, perlu usaha lebih untuk mendapatkan uang lebih banyak. Jadi, menabung uang hanyalah sarana menyimpan untuk tujuan tertentu tanpa diganggu gugat untuk kebutuhan lain. sementara nilai tabungan menurun seiring dengan penurunan nilai mata uang.

Dalam mewujudkan impian, langkah pilihan ketiga adalah berhutang. Dengan berhutang seseorang mendapatkan dana segar untuk mewujudkan impian. Namun tidak jarang pada hari - hari berikutnya orang tersebut akan kelabakan untuk menutup hutang tersebut. Cicilan hutang kadangkala menerapkan bunga yang tinggi, sehingga menyedot penghasilan. Belum lagi, ketika kesialan menerpa,---terkena Pemutusan Hubungan Kerja atau kegagalan bisnis, misalnya,--- seseorang menjadi cacat bayar dan tidak bisa melakukan pembayaran cicilan dalam kurun tertentu yang berdampak kepada penyitaan. Dan akibatnya, 'impian" yang telah diraih dengan berhutang tersebut akhirnya lenyap kembali.

Nasehat orang tua itu tak lekang waktu. Mereka kerap menganjurkan untuk menabung bila hendak mewujudkan impian. Filsafat menabung adalah menumpuk sedikit demi sedikit harta untuk menjadi bukit di hari kemudian. Menabung apa ? Menabung uang caranya sangat mudah, bahkan cukup dengan menyediakan celengan. Namun menabung uang --baik di celengan atau di bank--, berakibat nilainya tergerus inflasi. Prinsip "menabung" nyaris tidak berlaku bila kita menabung mata uang biasa, karena ternyata nilai mata uang itu selalu merosot. Kita harus ekstra keras untuk menambahkan dalam jumlah besar setiap kali menabung. Selain untuk menambah, tentunya hal ini juga untuk mengimbangi penurunan nilai mata uang. Menabung uang dalam bentuk deposito terkendala pola pencairan dana yang tidak fleksibel.

Menabung tanah atau property ? Maka terkendala proses transaksi dan tidak likuid. Menabung bentuk lain, seperti saham atau bentuk kontribusi bisnis, juga merupakan pilihan yang bisa dilakukan namun memiliki kelemahan yang cukup kompleks, yakni resiko yang tinggi dan akses yang sulit. Tidak semua orang bisa berdagang dan menabung saham.

Trus ? Bagaimana cara menabung yang mudah, resiko kecil, tetapi memiliki pertambahan pesat ? Jawaban untuk hal ini adalah menabung dalam bentuk emas. Bukan emas perhiasan, namun emas batangan. Proses jual - beli emas relatif mudah, bisa dilakukan di toko emas manapun. Dan kini juga bisa dilakukan di banyak bank. Tidak seperti kurs mata uang, kurs harga emas relatif stabil dengan nilai jual - beli yang tidak terlalu besar bedanya. Dan yang terutama adalah nilai emas memiliki kencenderungan pertambahan tetap. Setiap tahun, nilai mata uang dunia selalu berapresiasi dengan kecenderungan menurun terhadap harga emas dunia. Bukan emas-nya yang menjadi mahal, tetapi kurs mata uang yang merosot. Emas lebih eksis dengan nilainya sehingga terkesan selalu bertambah.

Sejatinya menabung dalam bentuk emas akan memberikan efek pertambahan ganda. Bila kita rajin menambahkannya, maka jelas tabungan itu akan bertambah nilainya. Namun bila kita membiarkan tabungan emas yang ada, itupun tidak masalah, karena nilai emas selalu naik terhadap kurs mata uang. Dalam banyak grafik analisa, nilai emas jarang sekali terjadi penurunan terhadap mata uang mana-pun di dunia ini. Bila kita amati, dalam tiga puluh tahun terakhir, penurunan nilai emas hanya terjadi pada awal 80-an dan awal 2010. Itu-pun karena telah mengalami kenaikan yang pesat sehingga penurunan tersebut hanya berupa proses equilibrium atau penyetimbangan. Harga emas hari ini adalah sekitar sepuluh kali lipat harga emas pada lima belas tahun lampau. Bila kita mempunyai emas seharga satu juta rupiah pada tahun 1997, maka bila emas itu kita jual hari ini akan laku dengan harga sekitar sepuluh juta rupiah. Inilah kenapa para orang tua menyebutnya dengan "tabungan yang bisa menabung dengan sendirinya".

Dalam mewujudkan impian, ada tiga hal penting yakni usaha, doa, dan menabung. Bila kita sudah berusaha, sudah berdoa, maka kita juga harus memutuskan tabungan yang cocok untuk mewujudkan impian kita. Salah satu tabungan yang memudahkan adalah menanamkan jerih payah usaha kita dalam invenstasi tabungan emas. Ketika kita alpa menambahkan ke dalam tabungan, tabungan emas itu dengan sendirinya telah berkembang sesuai pertambahan nilainya terhadap nilai tukar mata uang. Dengan demikian tabungan emas memudahkan kita meraih apa yang kita idamkan, "Gold Save Our Dreams". [] haris fauzi - 19 sept 2012

No comments: