Nabi Muhammad SAW selalu bergetar sekujur tubuhnya ketika sholat. Pun Ali bin Abi Thalib gemetar laksana demam sesaat sebelum berwudlu. Al kisah dalam antrian berwudlu salah seorang sahabat bertanya kepada Ali,"Wahai Ali, apakah engkau demam ?". Dan Ali menjawab," Hati dan tubuhku bergetar hebat karena hendak berjumpa Allah dalam sholat. Aku gemetar...".
Dampaknya adalah ketika sedang menunaikan sholat, dan juga pada ketika melakukan duduk tawarruk -tahiyyat akhir, maka bergetarlah sekujur tubuhnya termasuk jari telunjuknya. Gerakan menegakkan jari telunjuk merupakan gerakan terakhir sholat sebelum salam. Dan Nabi selalu bergetar jari telunjuknya ketika ber-sholat.
Ada dua versi pemahaman terhadap bergetarnya telunjuk ini. Sebagian kaum Islam kemudian mencontoh gerakan telunjuk dengan menggerak-gerakan jari telunjuknya, walaupun bukan dalam keadaan gemetar. Sebagian lain menerjemahkan dengan mendiamkan telunjuknya. Tidak menggerakkan telunjuknya kecuali bila memang gemetaran seperti halnya Nabi Muhammad atau Sahabat Ali. Alasannya adalah tidak diperbolehkan untuk dengan sengaja menambah gerakan yang tidak perlu dalam sholat.
Dalam gerakan dari i'tidal menuju ke sujud, setidaknya ada dua versi pula, mungkin lebih. Versi pertama adalah dengkul turun duluan ke tanah, baru telapak tangan. Versi kedua adalah telapak tangan dahulu, barulah dengkul menyusul. Dasar utama dari dalil gerakan ini adalah tidak diperbolehkan membanting dengkul ketika hendak bersujud. Jangan seperti seekor unta yang membanting dengkulnya ke tanah. Ini jelas sekali dalam rangka tuma'ninah, yakni menjaga kekhusyu'-an sholat dengan tidak terburu - buru dalam setiap gerakan sholat.
Untuk versi pertama sudah sangat jelas, seiring dalam aturan tuma'ninah. Dengan tangan turun duluan maka telapak tangannya akan menyangga ke tanah, praktis dengkul bisa diturunkan dengan pelan - pelan. Sementara untuk versi kedua, bukan berarti kemudian dengkulnya terbanting keras. Tidak dipungkiri bahwa banyak juga orang yang mampu menurunkan dengkulnya pelan - pelan walau tanpa di sangga oleh tangannya. Ini hanya masalah sistem motorik dalam keseimbangan tubuh. [] haris fauzi - 11 oktober 2012
No comments:
Post a Comment