100 TULISAN
Kira - kira setahun lalu saya mulai mencoba menulis artikel - artikel dalam kolom 'kenisah'. Walau nama 'kenisah' sendiri muncul sebulan setelah itu, yakni setelah saya membaca sebuah buku tentang Ayatullah Khomeini. Merunut sejarah seperti ini memang gampang - gampang susah, walau baru setahun. Tapi yang jelas 'kenisah' berulang tahun untuk pertama kalinya. Dan saya rencanakan untuk dibundel.
Sejatinya tulisan saya yang paling awal bukanlah "Hampir Saya Yakin Mereka Adalah Malaikat" yang saya posting tanggal 23 Juli 2004. Melainkan "Mensyukuri Pagi, Mensyukuri Klasik Rock" yang saya posting 7 Juli 2004 dan sempat dikometari oleh Bung GolaGong, penulis buku remaja-religius. Tapi dalam proses membundel tulisan ini tidak saya sertakan.
Perihal komentar - komentar, tulisan saya memang beberapa tulisan mengundang komentar. Mulai dari rekan kantor, rekan milis, rekan alumni, atau dari jajaran penulis atau aktivis tulis-menulis. Ada beberapa orang rekan kantor saya yang rajin mengomentari 'kenisah', salah satunya bernama Rio Nisafa. Ternyata dia orang yang berlatar belakang dunia tulis - menulis pula.
Selain dari rekan kantor, ada komentar Mas Imam dan Mas Purwanto dari grup Tempo. Juga ada penulis lepas yang kini berdomisili di Paris, Oom Aji Surya, yang rajin memberikan kritik membangun. Dan tentunya Bung Anwar Holid --kontributor Republika, eksponen Textour-- juga sempat berkomentar. Milis yang rajin berkomentar adalah dari milis alumni almamater, sesama lulusan Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya Malang.
Seorang dosen di Bali, --karib saya-- berkomentar bahwa lini tulisan saya, berapapun, hampir sama saja muatannya. Selain 'kenisah', beliau juga saya kirimi tulisan saya bertajuk [bukutergores]. ".....saya kurang bisa membedakan tulisan-tulisan Haris dalam "kenisah" dan "buku tergores", kecuali bahwa yang grup kedua ini pendek-pendek lebih tajam dan menghujam", gitu katanya.
Tulisan yang paling banyak menuai komentar adalah "Lebih Banyak" dan "Tidak Percaya".
Sepenuhnya saya sangat berterima kasih atas segala komentarnya. Baik komentar positif maupun negatif, semuanya baik. Bukan hanya komentar, malah beberapa rekan balik kirim email menanyakan perihal isi tulisan-tulisan tersebut. Ada kecenderungan unik. Bila ada balasan (reply) terhadap tulisan saya, maka andai dia pria maka kebanyakan akan menyatakan komentar. Tetapi bila dari pengirim wanita, maka kebanyakan mempertanyakan tentang isinya. Bila pria cenderung 'menyatakan', namun wanita cenderung 'bertanya'. Mungkin sudah tabiat.
Dalam hitungan saya, selama periode penulisan tersebut saya telah menghasilkan setidaknya seratus tulisan 'kenisah'. Mungkin bagi orang seperti saya, seratus tulisan dalam setahun sudah merupakan hasil yang menggembirakan hati, hati saya sendiri tentunya. Ya, karena inilah hasil jerih menulis selama setahun. Sudah saatnya --dan belumlah terlambat-- untuk mengevaluasi diri.[] 23 Juli 2005
No comments:
Post a Comment