Wednesday, August 01, 2007

kenisah : nordic rock

PESONA NORDIC ROCK
 
Kalo menyimak dari buku 'Pasang Naik Kulit Berwarna', tulisan L. Stoddard, maka ras nordic adalah berasal dari kawasan utara Eropa --lazim di sebut wilayah Skandinavia, dimana berdekatan dengan wilayah es-- yang lantas berkembang hingga ke Jerman. Buku tulisan Stoddard tersebut sempat rilis sekitar tahun 65-an di Indonesia atas rekomendasi Ir.Soekarno. Pak Karno bilang bahwa buku itu penting untuk perkembangan politik bangsa Indonesia, dan lagi buku itu jadi best seller di Eropa dan Amerika. Saya merasa beruntung memiliki buku warisan tersebut. Muasalnya buku itu memang koleksi mendiang Bapak saya, dan sekarang nangkring di rak perpustakaan pribadi di Bogor.
 
Terbayang bagi saya bangsa nordic adalah berambut merah-kuning, mirip Peter Smeichel --kiper Manchester United asal Denmark--. Terbayang juga bangsa Galia di komik Asterix yang kondang itu dengan topi ber-tanduk.
 
Sudah lama saya pengen menulis soal aliran musik nordic rock ini. Saya pernah dengar bahwa musik nordic rock itu sempat dilontarkan salah satunya oleh kelompok musik asal Jerman : Helloween. Helloween bercerita panjang lebar soal legenda 'tujuh kunci'. Kalau saya amati, salah satu ciri musik nordic adalah biasanya berisi cerita kepahlawanan dan legenda. Jangan salah, bukan kepahlawanan dalam arti peperangan melawan bangsa lain.  Isinya biasanya perang melawan makhluk, atau apalah, sebangsa naga buas begitu. Epik dan legenda yang sedikit berbeda dengan pertempuran antar bangsa, seperti halnya tema - tema album dari kelompok 'Manowar', misalnya. Manowar dalam album 'Kings of Metal' bercerita tentang pertempuran ala tirani kuno dan pasukan kerajaannya. Ini kalo dari pengamatan saya yang awam ini lho ya, mohon koreksinya.
 
Kalo dari sisi ini akan terlihat cukup jelas di sampul album - sampul albumnya, contohnya di album 'Trilogy' dari gitaris Swedia Yngwie Johann Malmsteen. Yngwie sendiri memang orang nordic. Gambarnya ya Yngwie dengan senjata gitarnya sedang berperang melawan semburan api dari naga raksasa. Mungkin naga merupakan personifikasi atau simbolisasi dari bentuk antagonis, semacam Rahwana untuk masyarakat Jawa. naganya bukan kayak ular naga china di baronsai, tapi naga berbadan besar. kayaknya sampul bergambar naga ini laksana menu wajib sampul album kalangan nordic, seperti halnya penyanyi Indonesia yang suka banget dengan sampul album bergambar wajah penyanyi masing - masing.
 
Yang juga nampak berciri nordic adalah dari sampul album kedelapan Yngwie :"Fire & Ice". Gambarnya Yngwie berdiri di atas salju dan membuat angka 'delapan' dengan api dari gitarnya. Bangsa nordic memang dekat dengan kutub utara dan akrab bercengkrama dengan urusan salju dan es. Mungkin bangsa ini bangga sekali punya ikon tanah es, Iceland.
 
Kelompok Rhapsody, sebagai musisi yang mengibarkan panji nordic rock  juga menampilkan gambar naga --berikut semburan apinya-- dalam album 'Power of the Dragonflame'. Sementara gambar pahlawan bercelana kulit sedang berkuda dan menghunus pedangnya melawan naga merah dipajang di album 'Legendary Tales'. Grup Rhapsody ini --bagi saya--  jelas - jelas beraliran nordic rock. Bahkan inilah salah satu proto perwakilan yang nampak jelas sebagai pengusung musik nordic rock. Ciri musiknya drumnya berdentam rapat demikian juga dengan bunyi bass-nya. Pukulan drum-nya mungkin 20%-30% lebih banyak ketimbang musik rock biasa, karena memang sering terdengar terselip pukulan - pukulan tambahan yang mungkin dimaksudkan untuk tidak memberi ruang celah sunyi sama sekali.  Gitar cenderung ritem rapat juga. Rapat, cepat,  dan bertenaga. Sektor melodi keyboards menjadi ciri khas aliran nordic karena dominasinya dari awal lagu hingga akhir sangat kentara dan selalu menjelajah kemana vokal mengalir. Bisa jadi bunyi keyboard yang berkesan sakral ini lebih mendominasi ketimbang melodi gitar yang memang pakemnya mengisi di interlude lagu. Bahkan di album - album gitaris Yngwie, sektor keyboard dan gitar di telinga saya seakan beradu lari sahaja, mereka berbunyi kedua - duanya terus menerus. Artinya peran Jens Johansson selaku keyboardis diberi porsi luas sekali.
 
Dalam karya - karya  grup Stratovarius, Jens Johansson bermain keyboard lebih gila, lebih kencang, dan memilih bunyi yang mengingatkan kita kepada gemerincing bunyi pedang yang ditarik lepas dari pelindungnya.
Stratovarius --yang musisinya berambut merah-kuning semuanya-- dalam karya - karyanya ceritanya-pun berkutat soal legenda - legenda. Grup Stratovarius lebih keras dan cepat dalam bermain musik ketimbang Yngwie Malmsteen yang meng-adop musik klasik.
 
Di telinga saya, nordic rock memiliki suatu perbedaan dengan grup metal atau rock amerika salah satunya di sektor keyboard. Lazimnya grup rock amerika memang lebih irit  membunyikan keyboard. Grup rock dan heavy metal Amerika memang lebih terkenal dengan dobel gitarnya, ambil contoh populernya adalah Metallica, yang bagi saya Amerika benget..... berikut lirik - liriknya. Sementara Stratovarius, walau sekencang itu musiknya, gitarisnya yang dominan cuma seorang : Timo Tolkki.
 
Vokalnya ? Grup beraliran nordic rock kebanyakan memiliki vokalis yang powerful dan mampu menjelajahi nada - nada tinggi dan sulit. Michael Kiske dari Helloween dan Goran Edman --vokalis Yngwie-- membuktikan hal itu. Malahan di grup Nightwish lebih ekstrim lagi , dia punya vokalis wanita,  yang mampu menjelajah nada tinggi, tapi power-nya kesannya jadi kurang.
 
Salah satu ke-khas-an pula, olah vokal nordic rock juga sering ditimpali dengan koor atau paduan suara, mungkin hendak mengimbangi elemen orkestra klasik yang juga membahana di dalam struktur lagu - lagu mereka. Semacam gothic rock gitu-lah. Mereka nggak ragu - ragu untuk mengedepankan paduan suara di tengah kencangnya dentuman drum dan rapatnya ritem gitar.
 
Ada tambahan sedikit soal musikalitas kelompok nordic rock ini. Kelompok yang bermain musik keras dan cenderung heavy metal dari pengusung aliran nordic-rock ini  tidak sungkan - sungkan untuk memasukkan unsur orkestra dan simponi untuk menggarap nada - nada klasik. Yngwie contohnya, dia malahan membuat album khusus orkestra. Yang bagi saya sungguh merupakan album platinum. Keren. Yngwie memang pengagum musik klasik, terutama Vivaldi. Sementara Luca Turilli, komendan Rhapsody, dalam album solonya selain bercerita soal kepahlawanan dan legenda, dia juga khususon mengaransir orkes simponi dengan indahnya.
 
Oh,ya. Sampul album 'King of The Nordic Twilight' dari Luca Turilli ini benar - benar nordic tak terbantahkan. Bergambar pahlawan berpedang yang sedang berperang di tebing dataran salju. Cuma sayangnya kok rambutnya hitam, ya ? Apa ini orang Jawa ?..he.. he... he... Bisa jadi karena ibu pertiwi kelompok Rhapsody ini kabarnya berasal dari Italia, grup ini katanya lahir dengan nama panjang Rhapsody of Fire.
 
Dari kawasan nordic, bukan berarti semua memainkan musik nordic rock ini. Kalau toh anda kenal grup-rock Swedia bernama 'Europe' yang kondang dengan lagu 'Final Countdown', bagi saya Europe lebih mengusung musik rock Eropa --berbaur dengan Amerika. Kesan nordic hanya muncul sesekali lewat keberanian suara keyboard. Sisanya tidak nordic. Saya sangat menyukai karya - karya Joe Tempest cs ini, terutama album 'Out Of This World', dimana Kee Marchelo menggantikan John Norum sebagai gitaris utama.
 
Kembali ke aliran nordic rock. Bagi saya,  semakin saya menyimak musik - musiknya, kok saya semakin tertarik dan lagi tertarik. Utamanya ihwal ke-kompleks-an unsur musiknya mulai akar rock, klasik, simponi, hingga gothic. Ditunjang dengan kedahsyatan tenaganya membuat musik ini enak untuk mengiringi nyetir mobil di pagi hari.
Dan ketertarikan saya terhadap aliran nordic rock ini muncul dari segelintir musisi yang sudah saya sebutkan di atas tadi. Karena sangat mungkin masih banyak musisi nordic yang belum sempat saya simak. Nah, kalo sudah gini tidak ada alasan buat nggak maju terus. Tolong koreksi dan bantuannya. [] haris fauzi - 1 agustus 2007


salam,
haris fauzi
 


Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links.

No comments: