MBAH DAVID Kalau ditanya, siapa vokalis terbaik yang pernah ada dimuka bumi ini, maka pilihan saya jatuh kepada mbah David. Mbah David Coverdale, tentunya, mantan vokalis grup besar Deep Purple, yang kemudian nyempal mengibarkan bendera kelompok baru : Whitesnake. Awal tahun, saya dapat kabar dari seorang rekan milis, kebetulan namanya David juga, mengabarkan bahwa Whitesnake merilis album baru, berjudul"Good To Be Bad". Waduh. Seberapa perkasa nih vokalis yang sudah tua ini ? Sudah tua memang, soalnya dia sudah menjadi vokalis kaliber dunia semenjak tahun 1970. Saat saya belum lahir. Kelompok Whitesnake sendiri lahir di pertengahan era 70-an. Buset. Saya cukup terpana ketika menyimak album "Good To Be Bad". Ternyata bener - bener masih perkasa. Keras dan mantab. Bunyi - bunyian yang ditawarkan tidak mengarah ke modern rock, tetapi tetap berpedoman kepada mainstream musik rock tahun 80-an yang begitu menggoda nostalgia. Obat kangen hard rock. Lebih edan lagi ketika menyaksikan rekaman konser "Live: in The Still Of The Night". Konsernya di adakan di Inggris tahun 2006, sebelum merilis album tersebut. Kakek bernama David Coverdale kelahiran tahun 1951 tersebut masih benar - benar perkasa berteriak - teriak dan berlarian sepanjang konser. Suaranya itu benar - benar menggelegar, seakan tidak peduli keriput dan menyeruak di wajahnya. Ya. Umur mbah David lebih dari 50 tahun, mengenakan kemeja putih keren, dengan celana jeans.Gak pake asesoris macem - macem. Sing penting nyanyinya keren. Memang saya baru benar - benar mencicipi kehebatan caranya bernyanyi pada sekitar tahun 1987-an, saat seorang teman sekelas memamerkan album amazing self tittle Whitesnake. Sebelumnya, saya sudah mendengarkan di album - album Deep Purple, dan saya begitu terpesona dengan cara bernyanyi pada lagu "BURN". Namun, bagaimanapun entah kenapa menyimak kiprah David Coverdale di Deep Purple seakan terbayang - bayang keperkasaan Vokalis sebelumnya, Ian Gillan. Dua tahun kemudian, 1989-- kakak saya memamerkan kaset terbarunya,Whitesnake :"Slip Of The Tongue". Saya terpesona berat, apalagi ada gitaris dahsyat Steve Vai bermain disitu dengan leluasa. Kakak saya begitu sering nyetel album ini, dan saya tentunya ikut menikmatinya. Mungkin, bagi saya, album inilah yang terbaik dari sekitar sepuluh album Whitesnake. Selain album ini, ternyata adik saya juga punya album yang rilis tahun 1982,"Saints & Sinners". Ini juga album dahsyat, bukan hanya musisinya yang berkontribusi mengisi album ini, layaknya Neil Murray, Jon Lord, dan Ian Paice;-- karena terbukti dari sini ada beberapa lagu yang dirilis ulang untuk mengisi di album berikutnya, diantaranya adalah lagu"Crying In The Rain" dan "Here I Go Again" yang dicetak ulang di album selftittle - 1987. Me-"re-make" lagu kayaknya menjadi kebiasaan kelompok ini. Terpesona dengan album "Slip Of The Tongue", ketika tahun 1997 (hampir sepuluh tahun kemudian), Whitesnake merilis album baru, judulnya "Restless Heart". Yang saya ingat dari album ini adalah ketika saya hendak membelinya, maka bayangan saya terkecoh oleh judulnya, saya mengira isinya banyak lagu balada. Ternyata lebih condong ke blues, malah mungkin seperti album kolaborasi dia dengan Jimmy Page - gitaris Led Zeppelin-- yang dirilis tahun 1993 berjudul "Coverdale-Page". Oh ya, adik saya juga punya kaset Coverdale-Page ini. Tentang kolaborasi dua pentolan grup besar ini, Coverdale - Page, entah kenapa lagu yang terkenal berjudul "Pride & Joy", sementara saya lebih menyukai lagu "Take Me For A Little While". Balik ke urusan album "Restless Heart". Pas itu saya ingat benar, bagaimana saya mendengarkan album ini via walkman, dan naik bis kota, melintas Semanggi ke arah Kebon Jeruk, untuk belajar perangkat lunak rekayasa. Pulangnya kejebak macet, pasti.Penilaian saya, album "Slip Of The Tongue" masih jauh lebih baik ketimbang"Restless Heart". Dalam menyimak sebuah album, tentunya semua komponen musik itu sendiri menjadi bahan perbincangan. Namun, sebagai catatan, khususon untuk Whitesnake ini, sesemrawut apapun musiknya, olah vokal David Coverdale sungguh tetap brilian. Kekuatan inilah yang membuat saya kepincut dengan mbah David. Jadi ceritanya begini, di sebuah milis, ada pooling tentang berandai - andai. Andai ada supergrup di muka bumi ini, kira - kira siapa saja personilnya. Bagi saya, supergrup ini harus diisi Cozy Powell sebagai drummer, Jimi Hendrix sebagai gitaris, Rick Wakeman sebagai keyboardis, Jason Newsted sebagai bassist, dan terakhir, yang paling krusial, saya memilih David Coverdale sebagai vokalisnya. Itulah. Entah, mungkin sekitar empat tahun lalu, kira - kira,-- teman - teman ramai membicarakan bahwa David Coverdale akan ngamen di Jakarta. Menggelar konser, atau minimal menggelar panggung akustik seperti "Starkers in Tokyo". Namun kabar itu larut seiring angin begitu saja. Nggakada kejelasannya bahkan makin kabur, akhirnya nggak ada apa - apa. Dan, awal bulan ini, seorang teman mengabarkan, bahwa mbah David bakal ngamen, membawa supergrupnya,Whitesnake, mbarang di Jakarta. Katanya sih bulan depan. Walah. Bisa jadi, saya bakal bisa menyaksikan David Coverdale beraksi, vokalis terbaik yang pernah lahir di muka bumi ini. Mudah - mudahan dari floor saya sempat bersenandung bareng mbah David :.... I don't know where i'm going But, i sure know where i've been Hanging on the promises In songs of yesterday An' i've made up my mind, I ain't wasting no more time But, here i go again Here i go again Tho' i keep searching for an answer, I never seem to find what i'm looking for Oh lord, i pray You give me strength to carry on, 'cos i know what it means To walk along the lonely street of dreams An' here i go again on my own Goin' down the only road i've ever known, Like a drifter i was born to walk alone An' i've made up my mind I ain't wasting no more time I'm just another heart in need of rescue, Waiting on love's sweet charity An' i'm gonna hold on For the rest of my days, 'cos i know what it means To walk along the lonely street of dreams ...... [] haris fauzi - 20 september 2008 |
Saturday, September 20, 2008
kenisah : mbah david
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment