PAKET AKHIR TAHUN 'THE MIRACLE' (THE CODA)
"
mudah-mudahan Mirror bukan cuma reuni singkat
".
Menyambung dua tulisan sebelumnya, ini tulisan yang terakhir ihwal ini. Tamat. Janji deh. Awalnya ceritanya cukup panjang. Sekitar lebaran, saya dapat woro woro dari teman yang bernama Bung Posan, bahwa di bulan Desember 2007 Bung Posan mau punya hajatan di hotel Salak, Bogor.
Dan kebetulan saya sempat ingat, bahwa di Bogor ada seorang teman yang mungkin bisa memberikan kontribusi nilai lebih untuk hajatan tersebut, teman ini namanya Mas Luky. Saya mengenal Mas Luky hanya lewat milis masyarakat Classic-Rock. Mas Luky merekomendasikan kelompok musik the Mirror agar tampil di hajatan tersebut.
Setelah ngobrol email email-an, --maklumlah Mas Luky wira wiri Jakarta Bandung Bogor, saya sendiri pulang larut melulu karena kantor di Karawang, sehingga gak pernah bisa bertatap muka walau di Bogor sekalipun-- barulah ketahuan bahwa kelompok the Mirror ini lagi vakum, alias gak ngapa ngapain, bahkan ada yang bilang kalo udah sering gak ketemuan. Walah. Lha berhubung Mas Luky sangat merekomendasikan the Mirror, mangkanya dihubungilah salah satu orang lagi, namanya Mas Yadi. Lewat Mas Yadi dan Mas Luky-lah dan mungkin lewat beberapa orang lainnya lagi yang nggak ketahuan oleh saya,-- akhirnya the Mirror kumpul lagi dan mau mentas di acara tersebut.
Sayangnya Mas Luky sendiri sedang ada acara di luar kota, dan sehari sebelum acara dia kirim pesan ke saya,"Sori besok gak bisa gabung liat Miracle, lagi di Bandung. Tapi Yadi and Gank katanya mau datang. Mudah-mudahan Mirror bukan cuma reuni singkat
". Saya-pun berharap the Mirror bisa mengikuti jejak koleganya the Miracle yang kini sedang sibuk dan 'bungah' hatinya karena merilis album rekaman perdana.
Beberapa hari sebelum acara tersebut, lagi lagi Bung Posan woro woro ke saya untuk datang ke bilangan Rasuna. Ada acara tumpengan dan soft-launching album perdana dari grup band the Miracle. Sore itu, tanggal 18 Desember 2007, saya datang ke sono menembus kemacetan. Dalam perjalanan ke sana, karena masih agak sore saya cukup selamat dari tragedi kemacetan, walau saya sempat nyerempet seekor kambing. Untungnya nggak papa, mungkin dia hanya sedikit puyeng. Cuma saya jadi bahan tertawaan rekan rekan ketika saya ceritakan hal ini. Maklum hari itu mendekati Hari Raya Idul Adha, banyak banget kambing berkeliaran di jalanan. Udah banyak, semaunya sendiri dan sulit diatur lagi. Jelas Pak Polisi pasti ogah mengatur mereka. Singkat cerita malam itu saya menggenggam album perdana tersebut. Album itu bakal masuk pasar bulan Januari 2008.
Walhasil, saya beberapa kali terkonsentrasi untuk rangkaian urusan satu ini. Enjoy sih. Rasanya cukup komplet menyimak paket akhir tahun ini, mulai dari album perdana the Miracle, konser reuni the Mirror, dan the Miracle manggung di Dream Theater Nite. Ini saling terangkai. Wis-lah. Manteb pokok-e. Nek gak manteb yo direken manteb. Ngono wae kok angel - angel.
Memang sih, kabarnya beberapa minggu lagi kelompok Dream Theater bakal ngamen di Singapura, dan gak bisa dibajak buat sejenak ngamen di ibukota Jakarta. Catat dengan garis tebal ya : Ini Dream Theater beneran, format komplit si kekar James laBrie, si gembleleng Mike Portnoy, si tukang sihir gundul Jordan Rudess, pendekar kalem John Petrucci, dan si rambut panjang John Myung. Mereka di Singapura mau jualan album 'Systematic Chaos'. Tapi ya karena keterbatasan duit, --maklum, wong cilik,-- mangkanya saya nggak bisa nonton mereka. Kebayang sudah berapa biayanya kalo musti nonton mereka ngamen di Singapura sono. Kecewa sudah pasti
.ihik
..ihik
. Tetapi apapun, saya berusaha seperti Ali bin Abi Thalib pernah ajarkan:"
.Apabila yang terjadi tidak sesuai yang diharapkan, maka syukurilah apa yang terjadi
"[] haris fauzi 23 Desember 2007.
salam,
haris fauzi
haris fauzi
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
No comments:
Post a Comment